12 November 2008

Meredakan Konflik Dengan Teman Sekamar

Memutar Heavy metal kencang-kencang jam 3 dini hari, pakaian kotor berserakan di kamar tamu, tumpukan piring kotor, selalu telat bayar uang sewa, menerima tamu tanpa kenal waktu. Pasti bikin bad mood khan? Ambillah sebuah kentang, gambar muka teman sekamarmu diatasnya, bakar dan santap, puas? Sedikit "roomie humor" menyikapi roommate yang menjengkelkan.

Memang bukan hal baik untuk direkomondasikan, tapi sedikit humor bisa meredakan kejengkelan anda dengan situasi yang kerap membuat anda sakit hati. Bahkan membayangkan diri menjadi sosok komik sekalipun tak akan bisa menahan diri untuk tak menegur sikap menjengkelkannya. Beberapa tips dibawah ini memberi anda jalan mengatasi masalah seputar 'roommate' yang menjengkelkan dan menghindari perseteruan lebih jauh.

Pencegahan

Induk semang kerap memberi anda pilihan untuk menentukan 'roommate' kita, dan saling berbagi kewajiban dan tanggung jawab secara berimbang dengan sesama anggota kos atau pondokan. Umumnya peran utama induk semang hanya bertanggungjawab dengan masalah aturan pondokan, syarat-syarat sewa, pembayaran sewa atau membagi tanggung jawab antar sesama penghuni pondok. Layaknya induk semang berhakkah anda mengusir teman sekamar anda yang jelas-jelas melanggar aturan?

Bukan hal yang asing untuk berbagi tanggung jawab secara berimbang, dengan kata lain jika salah satu tak bisa membayar sewa pondokan, penghuni yang lain harus membayar uang sewa pondokan tepat pada waktunya. Sebagai anggota pondokan, jika satu dari penghuni pondokan yang kerap melanggar aturan, tentu induk semang tak akan segan-segan mengeluarkannya, dan lebih suka mempertahankan penghuni kos yang berkelakuan baik.

Bagaimana anda mempertahankan keberadaan di pondokan, asrama atau rumah kos tergantung situasi anda. Namun selalu ada jalan mengatasi masalah di saat anda menghadapi masalah serupa: rencanakan kesepakatan sebelum anda memutuskan tinggal di pondokan dan bertemu bermacam-macam karakter bahkan berbagi kamar dengan orang lain.

Lima langkah meredakan konflik

Meskipun anda sepasang sahabat, tinggal bersama-sama dan mengawali sebuah hubungan baru, cepat atau lambat perselisihan atau konflik akan muncul dalam hubungan anda.

Jika kelakuan teman sekamar anda masih menjengkelkan, mungkin anda butuh pendekatan komunikasi mendalam dengannya. Jika dia masih menjadi sub-penyewa dan dia tak mematuhi peraturan pondokan, hanya induk semanglah yang memiliki kuasa untuk mengusirnya.

Bagaimanapun posisi anda, anda dan dia sama-sama penyewa dan hanya induk semang yang memiliki hak penuh atas rumah pondokan. Selain itu bukan hal yang baik melibatkan induk semang dalam konflik anda dan dia, melibatkan induk semang adalah langkah terakhir jika memang konflik tersebut semakin meruncing. Anda dan dia memiliki hak yang sama dalam satu kamar, mengusir teman sekamar bukan termasuk hak anda, dia memiliki hak menempati kamarnya, namun jika konflik diantara anda berdua semakin tak bisa ditolerir lagi cobalah meminta bantuan penghuni pondokan yang lain untuk ikut membantu menengahi konflik anda dan dia, bukan hal yang buruk meminta berganti teman sekamar sampai dia menemukan pondokan baru lagi.

Apa yang bisa anda lakukan untuk perlindungan?

1. Hindari berbuat bodoh dan membuat masalah semakin buruk dengan melakukan hal-hal ilegal, misalnya membiarkan teman anda diluar rumah dan menguncinya, hindarilah perbuatan ilegal tersebut yang hanya semakin merugikan anda sendiri.

2. Mencoba membicarakan konflik anda dengannya sebelum situasi semakin panas. Meskipun anda tinggal dalam satu atap dengan yang dihuni bermacam-macam karakter, cobalah meredam masalah ini hanya antara anda bedua. Tapi tak ada salahnya mencari tau pendapat penghuni pondokan yang lain tentang sikap teman sekamar anda tentu dengan sikap hati-hati untuk menghindari kesalahpahaman. Ingat anda menghadapi bermacam-macam sifat dan karakter manusia. Anda melakukan ini bukan untuk merendahkan dia ataupun mencari dukungan, tapi hanya meyakinkan diri anda jika dia memang bukan sosok yang menyenangkan, dan bukan hanya anda sendiri yang merasa tergangu dengan sikapnya. Semakin awal anda melakukan ini semakin baik anda mengatasi konflik ini.

3. Jika konflik melibatkan pelanggaran kesepakatan, tunjukkan dia salinan surat sewa atau kesepakatan pondokan. Bijaksanalah. Jika dia merasa diserang dengan hal itu dan tak sedikitpun merasa khawatir dengan catatatn kredit tersebut, mungkin dia akan memutuskan pergi tanpa sedikitpun memperhatikannya dan membiarkan anda menanggung bagian pembayarannya.

4. Jangan ragu meminta bantuan orang ketiga yang bersifat netral. Beberapa perguruan tinggi menyediakan bantuan ini atau meminta bantuan teman seasrama.

5. Dekati induk semang anda dan meminta bantuan menemukan solusi. Memang ada beberapa induk semang yang tergolong cuek dengan hal ini, seperti membiarkan seorang tamu tinggal sampai larut melebihi aturan yang diterapkan pondokan atau asrama, namun mereka pasti tak keberatan mengirim surat peringatan pada teman sekamar anda, jika memang dia melanggar tata tertib pondokan.

Apapun bentuk konflik yang anda hadapi, komunikasi yang baik masih menjadi cara terbaik mengatasi kjonflik anda. Berikut ini beberapa petunjuk yang bisa anda pertimbangkan:

* Agresi Pasif. Semua tergantung dari sikap anda, keramahtamahan dan kenyamanan, hal yang selalu diharapkan dari pondokan jika memang semua anggota pondokan masih ingin tinggal bersama.

* Tekanan positif: cobalah membuat daftar positif kawan sekamar anda selain meredakan rasa sakit dari ciri negatifnya. Apa yang anda suka saat pertama kali bertemu?

* Pikirkan peranan anda dalam situasi tersebut. Anda meminta seseorang untuk melakukan beberapa perubahan, dan itu bukan hal mudah untuk beberapa orang. Pikirkan bagaimana anda bisa membantu mengatasi situasi tersebut.

* Pilih lokasi yang nyaman dan waktu yang tepat saat anda dan dia sama-sama memiliki waktu senggang, minta dia menghabiskan waktu bersama anda. Jika dia tak memiliki waktu, mintalah dia untuk meluangkan waktu bersama anda di lain hari. Ingatlah bahwa anda ingin berdamai dengannya, anda sedang mencari solusi, jadi cobalah untuk selalu besikap tenang.

* Selama percakapan perlakukan dia ketika seperti saat anda sedang memiliki masalah. Jangan mengasumsikan dia sebagai seorang psicopath hanya karena dia memilki perlikaku yang kerap membuat anda tak tahan. Sifat jelek selalu muncul saat kita merasa ketakutan dan kegelisaan.

* Bersikaplah bijaksana, tenang dan terarah. Merubah sikap seperti yang

anda inginkah bukanlah hal yang mudah baginya, butuh sebuah proses yang lama, apalagi jika memang sifat-nya adalah sebuah kebiasaan. Konsentrasilah pada perubahan yang anda inginkan.

* Untuk membantu mencegah rasa bersalah, cobalah utarakan apa yang anda rasakan daripada harus mengatakan semua hal 'buruk' nya. Misalnya: "Aku takut kita akan kehilangan apartemen ini jika aku tak bisa membayar penuh sewa apartemen ini, masih terbilang lebih bijaksana daripada mengucapkan "Kamu selalu terlambat membayar uang sewa dan selau menunda sampai akhir bulan." (Indikasinya: anda bisa mengucapkan hal ini jika memang anda ingin memulai perang dan menambah konflik semakin panas, kata-kata "Kamu selalu" berkonotasi negatif).

Sebelum anda memutuskan mengambil sikap, cobalah pikirkan akibat tindakan anda dan sebarapa jauh pengaruhnya pada masalah anda. Jika anda telah mencoba langkah diatas namun tak ada kemajuan sedikitpun, apakah anda bersedia meninggalkan rumah sewaan anda dan bertahan dengan perilakunya sampai habis masa sewa anda? mungkin anda tak ingin menodai ikatan pertemanan anda, tapi semuanya bukan hanya sekedar ikatan saja. (msn/rita)


sumber : kapanlagi.com

sumber gambar / picture source : klik di sini / click here

No comments: